Selasa, 03 Juli 2012

Berani Selusur Gua? Kenapa Enggak.. (sebuah catatan perjalanan)

Selusur gua atau istilah kerennya “caving” memang merupakan sebuah aktivitas yang tidak asing lagi.. caving sudah menjadi bagian dari aktivitas outdoor yang diminati beberapa kalangan aktivis pecinta alam. Bagi penggemar aktivitas ini, gua/goa (manapun lah yg bener) menjadi bahan “buruan” yang tidak ada habisnya, meskipun semakin “terhanyutnya” seseorang dalam menggeluti aktivitas ini semakin meningkatlah keinginan menelusuri gua-gua yang tingkat kesulitannya semakin tinggi. Untuk itu pula tidak jarang kita harus “melibatkan” penggunaan alat-alat khusus untuk caving. Tapi marilah tidak perlu membicarakan paralatan maupun modal yang diperlukan untuk melakukan aktivitas caving, karena disini saya akan berbagi cerita mengenai hal-hal yang perlu diperhatikan ketika akan ber-caving ria..

Fisik Penelusur Gua

Untuk masuk gua yang jelas kita harus sehat baik jasmani maupun rohani. Jasmani.. pada prinsipnya kita harus mampu untuk menyesuaikan fisik jasmani kita dengan kondisi gua. Gua merupakan tempat yang berupa lorong-lorong yang panjangnya maupun kedalamannya bervariasi, lebar atau diameter lorong juga bervariasi. Ketersediaan oksigen merupakan ukuran pertama yang perlu kita perhatikan.. kita harus mampu beradaptasi dengan suplai oksigen alami yang lebih sedikit dibanding di alam luar, so bagi yang kira-kira akan mengalami kesulitan bernafas di lorong yang sempit.. carilah gua yang lebar-lebar (atau gua wisata hehe..). Disamping itu hal lain yang penting adalah ukuran badan kita, khusus bagi yang ndut-ndut, sesuaikanlah ukuran gua yang akan dimasuki dengan ukuran tubuh anda.. daripada nanti menyesal baru asik-asiknya selusur gua anda harus berhenti untuk masuk lebih jauh karena tidak muat masuk lorong. Untuk upaya non fisiknya (termasuk rohani) kita harus benar-benar memiliki keberanian dan mampu menikmati aktivitas caving ini, selalu libatkan teman-teman se-minat untuk melakukan susur gua. Kalau kita ragu-ragu maka susunlah terlebih dahulu keberanian dan keyakinan untuk melakukan aktivitas caving daripada nanti akan merepotkan rekan-rekan anda ketika caving, termasuk juga bagi yang fobia terhadap tempat yang sempit, anda sebaiknya juga perlu memberanikan diri terlebih dahulu.

Peralatan
Disini yang perlu diperhatikan bahwa peralatan yang kita gunakan akan tergantung pada jenis atau karakteristik gua, sedangkan peralatan standar untuk penikmat gua adalah senter atau alat pencahayaan lain (sediakan selalu cadangan), pelindung kepala, alas kaki yang pantas dan bekal logistik terutama air minum. Karakteristik maupun jenis gua sendiri sebenarnya kita juga tidak bisa mengetahui secara pasti hanya dengan melihat bagian luarnya, untuk itu tetaplah aware dengan apa yang ada didepan anda ketika selusur gua. 

Luweng/sinkhole yang perlu diwaspadai
 Pada dasarnya sih untuk gua yang sifatnya horisontal dan lagi kering, kita tidak perlu peralatan macem-macem. Sedangkan untuk gua-gua yang vertikal maupun semi vertikal apalagi yang basah atau terdapat aliran sungai didalamnya, maka anda perlu ekstra hati-hati dan sediakan peralatan berupa tali temali untuk menjamin keselamatan. Selain itu sekarang ini sudah ada beberapa gua alami yang meyediakan “sensasi” cave tubing, yaitu menyelusuri gua dengan perahu karet berbentuk bundar. Untuk penelusuran gua kelas expert, memang peralatan harus memenuhi standar keamanan tertentu mulai dari pakaian yang digunakan, helm, pencahayaan sampai dengan sistem navigasi (GPS) untuk menjamin keselamatan selama caving. Tapi jangan kuatir, banyak gua alami menarik yang tidak wajib menggunakan piranti-piranti “hebat” tersebut.

Informasi yang memadai
Sebelum kita memutuskan untuk memasuki gua, terlebih dahulu kita wajib mencari informasi apapun yang menggambarkan kondisi gua. Informasi tersebut bisa dari penduduk lokal maupun dari sumber informasi tertulis yang tersedia di internet. Jangan pernah mengabaikan peringatan penduduk lokal ketika akan memasuki sebuah gua, karena bagaimanapun juga mereka lebih lama bertetangga dengan gua tersebut. Berdasar pengalaman, banyak diantara gua-gua yang dikunjungi merupakan hasil dari petunjuk penduduk lokal, dan itulah asiknya kegiatan ini yakni mencari info tentang gua kemudian menemukan gua yang menarik dan belum dikomersialkan untuk wisata.

Beberapa karakteristik umum gua

Salah satu hewan penghuni gua
Sebagaimana tadi disampaikan, kita bisa memilih gua berdasarkan kemampuan dan kesiapan peralatan kita. Jangan karena melihat di acara tv bahwa untuk masuk gua-gua kita perlu alat-alat yang mahal kemudian kita menjadi mengurungkan minat kita untuk selusur gua. Sebagai contoh, di dataran Gunungkidul Yogyakarta ada beberapa gua alami yang bisa kita selusuri tanpa harus menggunakan alat-alat super duper canggih. Pada prinsipnya sih, kita harus tahu ukuran kemampuan kita (baca:http://wisata-alam-murah.blogspot.com/2010/09/kenapa-untuk-mengagumi-alam-harus.html). Berikut beberapa karakteristik umum gua (berdasarkan pengalaman):
  • Gua tidak selalu terlihat menarik dari luar/mulutnya, coba selami dulu beberapa meter kedalam baru anda bisa mengetahui sisi menarik dari sebuah gua.
  • Gua tidak seseram yang digambarkan di beberapa film. Gelap dan sempit, yak itulah yang sering identik dengan gua. Memang sih dua kata itu ada benarnya, namun tidak semua gua seperti itu, dan bahkan diluar itu banyak hal-hal menarik seperti keindahan tekstur dinding gua, stalagamit dan stalagtit yang terbentuk secara alamiah.
  • Tidak ada hewan atau monster mengerikan di dalam gua. Berdasarkan pengalaman, selama ini beberapa orang takut untuk masuk gua karena dalam benak pikiran nantinya akan bertemu dengan ular super raksasa atau hewan lain yang akan melahap habis manusia. Sejauh pengalaman menelusur gua, hanya ditemui beberapa binatang yang sebenarnya merupakan binatang pemalu dan tidak berbahaya seperti kelelawar, burung sriti atau serangga gua. Selama kita tidak mengusik siapapun yang ada di dalam gua tersebut, maka kita juga tidak akan diganggu mereka. 
  • Pada umumnya gua berbau tidak sedap. Bau tidak sedap yang ada di gua berasal dari kotoran kelelawar, dan memang dalam jumlah yang besar kotoran kelelawar itu akan menyebabkan kita kesulitan bernafas. Namun demikian justru dengan adanya kelelawar dalam gua itu menjadi tolok ukur bahwa ada hewan yang bisa hidup di gua tersebut :D
Okey, selamat mencoba.. Salam Wisata Murah :)

2 komentar:

  1. Mungkin anda tertarik mengunjungi GOA BARAT. Goa yang didalamnya memiliki Air Terjun setinggi 35 meter dan 15 meter. Aman untuk diselusuri

    BalasHapus
  2. wah bagus tuh goa barat, semoga tetap terjaga ke'alami'annya, salam wisata murah buat 76 :)

    BalasHapus